Friday, February 26, 2010

teaser : MANTRA

Nafas 5: WAHAI JIWA...HENTIKAN TANGISANMU!




Dalam perjalanan hidup ini seringkali kita merasa kecewa. Kecewa sekali.

Sesuatu yang luput dari genggaman, keinginan yang tidak tercapai, kenyataan yang tidak
sesuai harapan. Akhirnya angan ini lelah berandai-andai ria. Fuhh…sungguh semua itu telah
hadirkan nelangsa (sedih) yang begitu menggelora dalam jiwa.

Sungguh sangat beruntung andai dalam saat-saat tergoncangnya jiwa masih ada setitik
cahaya dalam kalbu untuk merenungi kebenaran. Masih ada kekuatan untuk melangkahkan
kaki menuju majlis-majlis ilmu, ke himpunan zikir yang akan mengantarkan pada
ketentraman jiwa.

Hidup ini ibarat belantara.Tempat kita mengejar berbagai keinginan. Dan memang manusia
diciptakan mempunyai kehendak, mempunyai keinginan. Tetapi tidak setiap yang kita
inginkan dapat terbukti, tidak setiap yang kita mau boleh tercapai. Dan tidak mudah menyedari bahawa apa yang bukan menjadi hak kita tak perlu kita tangisi. Banyak orang yang tidak sedar bahwa hidup ini tidak punya satu hukum: mesti sukses, harus bahagia atau harus-harus yang lain.

Betapa banyak orang yang sukses tetapi lupa bahawa hakikatnya itu semua pemberian ALLAH
hingga membuatnya sombong dan bertindak sewenang-wenang. Begitu juga kegagalan sering
tidak dihadapi dengan benar. Padahal dimensi tauhid dari kegagalan adalah tidak tercapainya
apa yang memang bukan hak kita. Padahal hakikat kegagalan adalah tidak terengkuhnya apa
yang memang bukan hak kita.

Apa yang memang menjadi jatah kita di dunia, entah itu rezeki, jabatan, kedudukan pasti akan ALLAH sampaikan.Tetapi apa yang memang bukan milik kita, ia tidak akan kita mampu miliki, meski ia nyaris menghampiri kita, meski kita mati-matian mengusahakannya.

Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri
melainkan telah tertulis dalam kitab(Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakanya.
Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi ALLAH. (Kami jelaskan yang demikian
itu)supaya kamu jangan berdukacita terhadap apa yang luput dari kamu dan supaya kamu
jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikaNya kepadamu. Dan ALLAH tidak menyukai
setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS Al-Hadid ;22-23)

Demikian juga bagi yang sedang galau terhadap jodoh. Kadang kita tak sedar ‘menyuruh’ ALLAH tentang jodoh kita,bukanya meminta yang terbaik dalam istikharah kita tetapi benar-benar ‘menyuruh’  ALLAH: “Asalkan dia Ya ALLAH… mesti dia, kerana aku sangat mencintainya.”

Seakan kita yang menentukan segalanya, kita meminta dengan paksa. Dan akhirnya
kalaupun ALLAH memberikanya maka itu bukanlah yang terbaik.  Boleh jadi ALLAH tak
mengulurkanya tidak dengan kelembutan, tapi melemparkanya dengan marah kerana niat kita
yang terkotori.

Maka wahai jiwa yang sedang gundah, dengarkan ini dari ALLAH :

“…. Boleh jadi kalian membenci sesuatu,padahal ia amat baik bagi kalian. Dan boleh jadi
kalian mencintai sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kalian.ALLAH Maha mengetahui kalian
tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah 216)

Maka setelah ini wahai jiwa, jangan kau hanyut dalam nestapa jiwa berkepanjangan terhadap
apa-apa yang luput darimu. Setelah ini mesti benar-benar difikirkan bahawa apa-apa yang kita rasa perlu di dunia ini mesti benar-benar perlu bila ada relevannya dengan harapan kita akan bahagia di akhirat. Sebab seorang mukmin tidak hidup untuk dunia tetapi menjadikan dunia untuk mencari hidup yang sesungguhnya: hidup di akhirat kelak!

Maka sudahlah, jangan kau tangisi apa yang bukan milikmu!